Dengan belajar sejarah kita akan mendapat dan mengambil sebagai pelajaran dari masa lalu . Oke selamat belajar

Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Indonesia

Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Indonesia- Sobat, khasanah adat budaya Indonesia memang terus saja menyajikan keunikan dan keberagaman yang akan memperkaya wawasan kita. Nah pada artikel kali ini kami akan menyajikan tentang Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Indonesia. Tentunya Sobat bangga bukan, ketika bercerita tentang lompat batu yang sudah terkenal itu, Sobat lebih tahu dinading teman yang lain. Tapi pengetahuan kamu akan lebih bermanfaat lagi jika diajarkan  kepada orang lain. Lets check.

Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Indonesia
Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias memang sudah terkenal sebagai salah satu warisan budaya bangsa. Batu yang dilompati tingginya sekitar 2 meter dengan lebar 90 cm dan panjangnya 60 cm. Tradisi lompat batu ini juga menjadi simbol keberanian dan kedewasaan mereka sebagai keturunan pejuang Nias. Puncak pada batu tersebut tidak boleh tersentuh dan harus mendarat dengan sempurna. Karena jika tersentuh, maka akibatnya bisa cidera otot dan bahkan bisa menderita patah tulang. 

Sejak berumur tujuh tahun, anak lelaki di Nias sudah belajar untuk melompati batu. Untuk tahap awal, mereka harus melompati tali yang takarannya terus meninggi seiring bertambahnya usia. Jika usianya sudah mencukupi, mereka akan melompati tumpukan batu berbentuk seperti prisma terpotong setinggi 2 meter.
Tradisi lompat batu di Pulau Nias juga dikenal sebagai hombo batu atau fahombo. Tradisi ini sudah berlangsung selama berabad-abad lamanya. Tradisi ini semakin lestari bersama budaya megalit di pulau seluas 5.625 km² yang dikelilingi Samudera Hindia dan berpenduduk 700.000 jiwa itu. 

Tradisi lompat batu di Pulau Nias, Sumatera Utara atau disebut sebagai hombo batu atau fahombo telah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini lestari bersama budaya megalit di pulau seluas 5.625 km² yang dikelilingi Samudera Hindia dan berpenduduk 700.000 jiwa itu. 

Tradisi fahombo diwariskan turun-termurun di setiap keluarga dari ayah kepada anak lelakinya. Akan tetapi, tidak semua pemuda Nias sanggup melakukannya meskipun sudah berlatih sedari kecil. Masyarakat Nias percaya bahwa selain latihan, ada unsur magis dari roh leluhur dimana seseorang dapat berhasil melompati batu dengan sempurna. 

Lompat batu di Pulau Nias awalnya merupakan tradisi yang lahir dari kebiasaan berperang antardesa suku-suku di Pulau Nias. Masyarakat Nias memiliki karakter keras dan kuat diwarisi dari budaya pejuang perang. Dahulu suku-suku di pulau ini sering berperang karena terprovokasi oleh rasa dendam, perbatasan tanah, atau masalah perbudakan. Masing-masing desa kemudian membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi 2 meter. Oleh karena itu, tradisi lompat batu pun lahir dan dilakukan sebagai sebuah persiapan sebelum berperang.

Saat itu, desa-desa di Pulau Nias yang dipimpin para bangsawan dari strata balugu akan menentukan pantas tidaknya seorang pria Nias menjadi prajurit untuk berperang. Selain memilki fisik yang kuat, menguasai bela diri dan ilmu-ilmu hitam, mereka juga harus dapat melompati sebuah batu bersusun setinggi 2 meter tanpa menyentuh permukaannya sedikitpun sebagai tes akhir.

Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Indonesia
Kini tradisi lompat batu bukan untuk persiapan perang antarsuku atau antardesa tetapi sebagai ritual dan simbol budaya orang Nias. Pemuda Nias yang berhasil melakukan tradisi ini akan dianggap dewasa dan matang secara fisik sehingga dapat menikah. Kadang orang yang berhasil melakukan tradisi ini juga akan dianggap menjadi pembela desanya jika terjadi konflik.

Atraksi hombo batu tidak hanya memberikan kebanggaan bagi seorang pemuda Nias tetapi juga untuk keluarga mereka. Keluarga yang anaknya telah berhasil dalam hombo batu maka akan mengadakan pesta dengan menyembelih beberapa ekor ternak.

Anda dapat menikmati atraksi mengagumkan ini di beberapa tempat di Pulau Nias, seperti di Desa Bawo Mataluo (Bukit Matahari) atau di Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan. Saat menyambangi Pulau Nias jangan lewatkan juga untuk mengamati kemegahan warisan budayanya berupa arca peninggalan megalit, rumah tradisional, dan tentunya berselancar (surfing) atau menyelam (diving). 

Nah Sobat, bertambah lagi pengetahuan tentang khasanah Negeri ini bukan? Jangan lupa berbagi pengetahuan bersama Sobat-sobat kamu yang lain ya. Semoga Artikel ini bermanfaat.

http://www.indonesia.travel/id/destination/730/pulau-nias/article/137/tradisi-lompat-batu-di-pulau-nias
0 Komentar untuk "Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Indonesia"

Jangan lupa tinggalkan comment yaa :)

Back To Top