Dengan belajar sejarah kita akan mendapat dan mengambil sebagai pelajaran dari masa lalu . Oke selamat belajar

Sejarah Sebagai Peristiwa, Ilmu, Kisah, dan Seni

Sejarah Sebagai Peristiwa, Ilmu, Kisah, dan Seni- JAS MERAH (Jangan Sekali-kali Melupakan sejarah) yang dulu diajarkan oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno. Dengan belajar sejarah kita akan mendapat dan mengambil sebagai pelajaran dari masa lalu.

Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah adalah peristiwa yg terjadi pada masa lampau sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah sebagaimana terjadinya (historie realite). Pada dasarnya adalah objektif ojektivitas sejarah sebagai peristiwa pada fakta yg berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yg benar-benar terjadi.

Sejarah Sebagai Peristiwa, Ilmu, Kisah, dan Seni
Sejarah Sebagai Peristiwa, Ilmu, Kisah, dan Seni
Tidak semua peristiwa di masa lalu dianggap sebagai sejarah. Suatu peristiwa dianggap sebagai peristiwa jika peristiwa itu dapat dikaitkan dengan peristiwa yg lain sebagai bagian dari proses atau dinamika dalam suatu konteks historis. Antara peristiwa-peristiwa itu terdapat hubungan sebab akibat. Penyebab merupakan hal yg menyebabkan suatu peristiwa dapat terjadi kesinambungan antara peristiwa yg satu ke peristiwa yg lain dalam hubungan sebab akibat terdapat dalam konteks waktu,pelaku,dan tempat

Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu positif berawal dari anjuran Leopold von Ranke kepada para sejarawan untuk menulis apa yg sesungguhnya terjadi.dengan menulis apa yg terjadi, sejarah akan menjadi objektif. Sejarah dapat dilihat sebagai ilmu dengan karakteristik tertentu. Sejarah termasuk dalam ilmu manusia yg dalam perjalanan waktu di pecah menjadi ilmu sosial dan ilmu kemanusiaan.

Sejarah termasuk ilmu empiris, Karena itu lah sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Karena sejarah berbicara tentang manusia, biasanya sejarah di masukkan dalam ilmu kemanusiaan.akan tetapi, sejarah berbeda dengan antropologi dan sosiologi.sejarah membicarakan manusia dari segi waktu.

Sejarah juga melihat kesinambungan yg terjadi dalam suatu masyarakat. Sejarah juga melihat pengulangan peristiwa yg terjadi pada masa lampau. Sejarah juga melihat perubahan yg terjadi di dalam masyarakat yg biasanya disebabkan oleh pengaruh dari luar.

Dalam maneliti objeknya, sejarah berpegang dengan teorinya sendiri. Selain mempunyai teori, sejarah juga mempunyai generalisasi seperti ilmu lain, sejarah juga menarik kesimpulan-kesimpulan umum.sering kali generalisasi sejarah merupakan koreksi atas kesimpulan-kesimpulan ilmu lain. Untuk itu sejarah juga mempunyai metode sendiri, berbeda dengan hukum ilmu-ilmu sosial yg terlalu bersifat mekanis.metode sejarah bersifat terbuka dan hanya tunduk pada fakta.
Sejarah juga seperti ilmu-ilmu lain yg membutuhkn riset, penulisan yg baik, penalaran yg teratur, dan sistematika yg runtut, serta konsep yang jelas.

Sejarah sebagai kisah
Ada kemungkinan sejarah sebagai kisah bersifat subjektif subjektivitasnya terletak pada bagaimana sejarah tersebut diturunkan atau diceritakan oleh seseorang.
Factor kepentingan terlihat dari cara seseorang menuturkan kisah sejarahnya.
Factor kelompok social yg dimiliki si penutur sejarah juga dapat mempengaruhi cara penulisan sejarah.

Sejarah sebagai seni
Sejarah juga dapat di lihat sebagai seni. Sebagaimana seni, sejarah juga membutuhkan intuisi,emosi,dan gaya bahasa.

Dalam melihat sejarah sebagai seni yg akan memakai intuisi. Sejarawan harus dapat membayangkan apa yg sebenarnya sedang terjadi dan apa yg terjadi sesudahnya.

Sejarah sebagai seni mempunyai beberapa kekurangan. Pertama, sejarah sebagai seni akan kehilangan ketepatan dan objektivitasnya Karena seni merupakan hasil imajinasi, ketepatan dan objektivitas sangat perlu dalam penulisan sejarah. Ketepatan berarti kesesuaian antara fakta dgn tulisan sejarah, objektivitas berarti tidak ada pandangan yg individual. kedua sejarah akan terbatas.

Sejarah juga memberikan sumbangan terhadap penulisan sejarah seni memberikan karakteristik yg dapat menggambarkan watak orang dalam biografi kolektif.
0 Komentar untuk "Sejarah Sebagai Peristiwa, Ilmu, Kisah, dan Seni"

Jangan lupa tinggalkan comment yaa :)

Back To Top